Senin, Juni 23, 2008

Kota tanpa Masjid


Ini pengalaman kedua ke San fernando city of Pampanga, daerah Luzon utara. Kota ini benar2 tidak nyaman bagi muslim seperti saya. Tak ada masjid apalagi musholah jadi jangan harap bisa sholat jumat. kalau mau harus ke Manila...tidak mudah memang tapi karena jadi musafir yg serba terbatas gak ada fasilitas kesana dan gak tahu caranya ya terpaksa beberapa Jum'at lewat begitu saja.
Masalah kedua, sebagian besar makanan mereka mengandung babi....jadi harus pinter2 memilih menu makan. Kalau tidak ya puasa dulu sambil mencari menu yg cocok. Tapi itu bukan berarti tak ada pilihan. Beberapa mall seperti SM Mall Pampanga dan Robinson cukup memberi pilihan walau tetap harus pinter2 memilih makanan. dan yg masih tanda tanya makanan yg non babi tersebut apakah benar2 bebas dari minyak babi atau sebangsanya. karena mereka memasaknya pasti campur. yah......harus sabar,itu semua karena tugas dari kantor...never mind.
Yang ketiga, ini enak2 gak enak......banyak cewek cakepnya men. banyak bar dan disco....kalau perginya sendiri mungkin masih bisa jadi orang alim,tapi kalau banyak bolonya..susah juga. akhirnya harus nyemplung juga ketempat gituan. untung minuman masih ada pilihan Coke jadi walau yang lain nge-bir saya masih bisa menikmati manisnya Coke dan manisnya cewek yg menari striptase...waduh ini dosa yg gak bisa ditolak (dasar laki....kata mbak SS).

Terakhir, saat Manila diterjang topan Frank tgl 22 Juni kemarin...sempat juga seharian terkurung dikamar hotel. maklum diluar hujan lebat dengan angin kencang. Dan hanya bisa berdoa jangan sampai peristiwa mirip tsunami menimpa kami yg di Pampanga..kasihan dong anak istriku.
Ketika menulis ini, nasib masih menggantung entah kapan bisa pulang ke Jakarta schedule belum jelas....maklum customernya kaya jadi nggak itungan. stay kapanpun tetap mereka yang bayar. Tapi jauh di ujung sana dikota Tangerang pasti keluarga sudah menunggu.(JA)

Tidak ada komentar: