Minggu, Juni 29, 2008

Masih di City of San Fernando ,Pampanga










Not bad juga kalau bisa cari inspirasi disaat jenuh karena kerjaan belum juga selesai. Ini minggu ketiga...bayangkan traveling gratis nginep berminggu-minggu di hotel apa gak enak. Pakai duwit sendiri mana mungkin???? Itulah sisi positip yg harus dipakai kalau tertimpa nasib baik (padahal gondok nya setengah mampus)
Sejak pagi sudah siap2 ke mall buat cucimata dan cuci dompet...(hahaha) cuma naik Jeepney 16peso sudah nyampai. Jadi banyak ide buat cari ini itu, kapan lagi ngeluyur kayak gini .
Kemarin sudah keliling Clark, bekas base camp Amerika untuk nyerang Vietnam...ternyata gak ada secuilpun pesawat tempur yg ditinggal Amerika disini. Tapi wilayah ini tetap menyisahkan suasana kawasan militer..yg sejak Amerika ngendon disana tak seorangpun warga Philippina boleh masuk. Katanya banyak alat radar canggihnya. Kini kawasan ini jadi pusat Duty free mall
Jalan menuju Clark yg kami lewati saat ini banyak dihuni warga Korea yg saat ini sedang agresif berbisnis disini. Banyak bar-bar,toko swalayan dan perumahan dibangun dengan suasana Korea.
Ini lah komunitas Korea yg menggantikan tentara Amerika yg dulu bermukim disekitar Base camp Clark.
Nah...cerita lain yg menarik disini adalah : wilayah ini (Clark) adalah tak jauh dari pegunungan yg salah satu nya adalah Gunung yg terkenal dulu memuntahkan laharnya yaitu Gn.Pinatubo (Tulisannya salah nggak ya). Menurut cerita teman lokal sini, gunung tersebut meletus karena orang Amerika yg base camp nya tak jauh dari sini banyak bikin lubang dipegunungan ini yg akhirnya (mungkin) saking dalamnya dekat dengan magma Gn.Pinatubo....katanya lagi (gosip kali ya) mungkin bom Amerika disimpan dilubang tersebut dan meledak maka...marahlah si Gn.Pinatubo....berjuta kubik lahar dimuntahkan dan kini pasir dari lahar tersebut dibikin membangun apapun . Bekas lahar tersebut masih bisa dilihat kalau kita tour/jalan2 disekitar wilayah Clark.
Karena Gn.Pinatubo meletus maka hengkanglah seluruh tentara Amerika dari kawasan Clark (Apa gak karena Amerika kalah sama Vietnam ya????). Sudahlah gak usah dipikir alasan kenapa Amerika hengkang, yg jelas karena tour gratis ini saya jadi tahu sedikit sejarah Philippina.
Kembali soal jalan-jalan minggu ini di San fernando, Pampanga...saya mau melanjutkan keliling mall. Gak terasa sudah sejam nulis diinternet....lain kali disambung deh.

Senin, Juni 23, 2008

Kota tanpa Masjid


Ini pengalaman kedua ke San fernando city of Pampanga, daerah Luzon utara. Kota ini benar2 tidak nyaman bagi muslim seperti saya. Tak ada masjid apalagi musholah jadi jangan harap bisa sholat jumat. kalau mau harus ke Manila...tidak mudah memang tapi karena jadi musafir yg serba terbatas gak ada fasilitas kesana dan gak tahu caranya ya terpaksa beberapa Jum'at lewat begitu saja.
Masalah kedua, sebagian besar makanan mereka mengandung babi....jadi harus pinter2 memilih menu makan. Kalau tidak ya puasa dulu sambil mencari menu yg cocok. Tapi itu bukan berarti tak ada pilihan. Beberapa mall seperti SM Mall Pampanga dan Robinson cukup memberi pilihan walau tetap harus pinter2 memilih makanan. dan yg masih tanda tanya makanan yg non babi tersebut apakah benar2 bebas dari minyak babi atau sebangsanya. karena mereka memasaknya pasti campur. yah......harus sabar,itu semua karena tugas dari kantor...never mind.
Yang ketiga, ini enak2 gak enak......banyak cewek cakepnya men. banyak bar dan disco....kalau perginya sendiri mungkin masih bisa jadi orang alim,tapi kalau banyak bolonya..susah juga. akhirnya harus nyemplung juga ketempat gituan. untung minuman masih ada pilihan Coke jadi walau yang lain nge-bir saya masih bisa menikmati manisnya Coke dan manisnya cewek yg menari striptase...waduh ini dosa yg gak bisa ditolak (dasar laki....kata mbak SS).

Terakhir, saat Manila diterjang topan Frank tgl 22 Juni kemarin...sempat juga seharian terkurung dikamar hotel. maklum diluar hujan lebat dengan angin kencang. Dan hanya bisa berdoa jangan sampai peristiwa mirip tsunami menimpa kami yg di Pampanga..kasihan dong anak istriku.
Ketika menulis ini, nasib masih menggantung entah kapan bisa pulang ke Jakarta schedule belum jelas....maklum customernya kaya jadi nggak itungan. stay kapanpun tetap mereka yang bayar. Tapi jauh di ujung sana dikota Tangerang pasti keluarga sudah menunggu.(JA)